30 Contoh Pantun Nasehat Berbakti Kepada Orang Tua. 30+ Contoh Pantun Nasehat Berbakti Kepada Orang Tua. Share; Share; Pantun ialah puisi melayu lama asli dari indonesia yang terdiri atas sampiran dan juga isi dengan rima a-b-a-b. Pada dasarnya Kata “Pantun” tersebut berasal dari bahasa jawa kuno yakni tuntun, yang berarti ialah mengatur ContohPantun Anak Anak : Contoh Pantun Berbakti Kepada Orang Tua - KATA KATA BIJAK / Maybe you would like to learn more about one of these?. We did not find results for: Check spelling or type a new query. Maybe you would like to learn more about one of these? Check spelling or type a new query. 45Pantun Berbakti Kepada Orang Tua ~ Nasehat Bijak . 175 Pantun Agama Penuh Nasihat Bijak yang Mulia . Kumpulan Pantun Pendidikan Berbalas, Penuh Nasehat Bijak . 45 Pantun Menuntut Ilmu yang Penuh Petuah Nasehat . 30 Pantun Kesehatan Jantung dan Menjaga Peredaran Darah . Haltersebut mengandung makna bahwa kita wajib berbakti kepada Ibu, juga kepada Ayah. Pada kesempatan yang berbahagia ini, menghadirkan contoh naskah pidato tentang bakti. Yup. Contoh teks pidato tema berbakti kepada kedua orang tua disajikan secara singkat, disertai dengan pantun, serta bisa diunduh dalam format PDF. Denganmenghormati dan berbakti kepada orang tua, maka akan mendapatkan berkah. Contoh pantun nasehat berbakti ke orang tua. Sehingga Kumpulanpantun berbakti kepada orang tua / pantun menghormati ayah ibu / pantun sayang kepada orang tua / pantun nasehat berbakti pada . Mama dan papa atau ayah dan ibu adalah dua sosok paling berjasa dalam hidup setiap . ٢٣ ربيع الآخر ١٤٤٢ هـ. ٢٣ ربيع الآخر ١٤٤٢ هـ. Senja merah kini kelabu, malam turun BerbaktiKepada Orang Tua Adalah Sebaik Baiknya Pintu Surga Fuady. Mari Belajar Islam Hadits Ke 02 Besarnya Kedudukan Seorang Ibu. Seni Berbakti Kepada Orang Tua Artikel Radio Mutiara Qur An. Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Pahalanya 2 Bahwa Ridha. Menggapai Ridha Allah Dengan Berbakti Kepada Orang Tua Arti Sebuah Pidatoreligi berbakti kepada guru dengan hadis dan pantun? Assalamualaikum Wr. Wb. Yang terhormat kepala sekolah SMA Negeri 01 Tanjung, semua guru dan staf administrasi SMA Negeri 01 Tanjung dan semua teman-teman ku dari kelas X sampai XII. Pada kesempatan yang baik ini, dan juga untuk memeperingati hari guru yang jatuh pada tanggal 25 DIkVFZ. Jakarta - Setiap anak memiliki kewajiban berbakti kepada orang tuanya. Anak bisa ada dan terlahir ke dunia karena orang tua atas izin Tuhan YME. Dengan berbakti kepada orang tua tercinta maka kehidupan kita akan dipenuhi keberkahan. Lirik Lagu Flu - HEIZE feat. CHANGMO Cara Membuang Kasur, Jangan Asal Taruh di Tempat Sampah Arti Belajar beserta Ciri, Jenis, dan Tujuannya Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk berbakti kepada orang tua, dan satu di antaranya mengekspresikan ungkapan sayang lewat pantun. Hanya, membuat pantun berbakti kepada orang tua merupakan satu di antara hal yang tidak mudah. Bagi kamu yang kesulitan dalam merangkai kata-kata, tidak perlu khawatir. Kamu hanya perlu mencermati beberapa contoh pantun bertema berbakti kepada orang tua di bawah ini. Berikut beberapa contoh pantun berbakti kepada orang tua, yang bisa dijadikan sebagai referensi, dikutip dari laman Diedit dan Pantuncinta2000, Selasa 13/12/2022.Berita Video, Highlights Pertandingan Madura United Vs Bali United pada Senin 12/12/2022Ilustrasi orang tua dan anak. Credits by August de Richelieu1. Cari peti di tengah gua, Guanya gelap tiada pelita. Mari berbakti kepada orang tua, Sebab tanpanya, kita bukan apa-apa. 2. Bawa tenda ke Somalia, Serdadu sembunyi di dalam gua. Apa tandanya anak yang mulia? Selalu berbakti pada orang tua. 3. Pohon jati jumlahnya dua, Kayunya dibawa ke kota Belgia. Cara berbakti pada orang tua, Selalu berusaha membuat bahagia. 4. Baju putih terlihat basah, Baru dicuci sama Amanda. Bila hati terasa susah, Teringat diri pada ibunda. 5. Tanah dibakar menjadi bata, Buah semangka menjadi jamu. Wahai ayah ibu tercinta, Selamat malam dari Pantun Berbakti kepada Orang TuaIlustrasi orang tua dan anak remaja. Sumber Unsplash6. Terbang tinggi burung merpati, Masak kue tambah mentega. Kepada ibu wajib berbakti, Sebagai jalan menuju surga. 7. Hangat minuman dari lada, Segar pula rasa selasihnya. Rindu hati kepada Ibunda Rindu akan kasih sayangnya. 8. Jangan suka merasa nestapa, Cari teman yang jenaka. Jasa ibu jangan dilupa Kalau dilupa akan durhaka. 9. Dalam kolam ikan berenang, Ikan laut ikan cakalang. Kasih ibu selalu terkenang, Tempat jauh, inginku pulang. 10. Hari panas meminum nira, Baru dipetik segar rasanya. Pengorbanan ayah tiada terkira, Sehingga anak-anak hidup Pantun Berbakti kepada Orang TuaIlustrasi orang tua dan anak. Baju merah berhias renda, Tebu manis terperas sepah. Ayah bunda telah tiada, Kemana rindu hendak tertumpah. 12. Jangan dimakan buah berduri, Baru dipetik di kota Deli. Ibu berjuang setiap hari, Badan letih tidak peduli. 13. Rumah kotor oleh jelaga, Jelaga hadir di para-para. Jangan sia-siakan keluarga, Supaya hidup tidak sengsara. 14. Peta di buku tiada arahnya, Jalan ke seberang buat latihan. Anak yang patuh orang tuanya, Akan disayang oleh Tuhan. 15. Keris patih benda pusaka, Bentuknya aneh tidak biasa. Jangan menjadi anak durhaka, Kelak hidupnya bakal Pantun Berbakti kepada Orang TuaIlustrasi orang tua dan anak. Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels.16. Waktu kecil menonton kartun, Punya mainan suka rebutan. Kepada ibu mestilah santun, Berbicara sopan penuh kelembutan. 17. Padi digiling menjadi beras, Kalau dicium wangi harumnya. Jangan suka berbicara keras, Nanti sakit hati ibunda. 18. Bekerja keras tubuhpun lelah, Makan nasi lauknya kerang. Jangan sesekali berkata ah’ Bicaralah sopan penuh kasih sayang. 19. Surya muncul fajar menjelang, Penuhi dunia dengan cahaya. Ayah ibu selalu berjuang, Agar keluarga hidup bahagia. 20. Gajah ngamuk berbuat ulah, Masuk selokan badannya basah. Jika tidak masuk sekolah, Ayah bunda pastilah Pantun Berbakti kepada Orang TuaIlustrasi orang tua dan anak. Sumber foto Zaman purba hidup di gua, Tangkap rusa, dapatnya anoa. Turuti perintah orang tua, Tiap solat tak lupa berdoa. 22. Gunung Merbabu tumbuh talas, Banyak pula macan dan rusa. Kasih Ibu tiada terbalas, Mengalir terus sepanjang masa. 23. Dari Italy lalu ke Belanda, Duduk sendiri di kursi depan. Terima kasih kepada bunda, Tiap hari siapkan sarapan. 24. Gambar tabu jangan diunggah, Ranah hukum siap menjerat. Orang tua jangan disanggah, Agar selamat dunia akhirat. 25. Habis berlari terasa payah, Ada kolam di kota Makkah. Terima kasih kepada ayah, Siang malam mencari nafkah. Sumber Diedit, Pantuncinta2000 Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini. Pantun berbakti kepada orang tua adalah jenis pantun nasehat yang memberi pesan kepada anak-anak untuk senantiasa patuh dan hormat kepada ayah ibu tercinta. Berbakti kepada orang tua adalah sebuah kewajiban dan bukti nyata seorang anak yang menyayangi ayah bundanya. Untuk berbakti kepada mereka, ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satu langkah sederhananya adalah dengan berupaya membuat mereka tersenyum dan dalam artikel ini, kami sajikan sekumpulan pantun yang mengandung nasehat dan ajakan untuk berbakti dan membuat bangga orang tua di rumah. Dengan mengamalkan berbagai nasihat mereka, seperti tekun belajar, rajin beribadah, hemat menggunakan uang, selalu menjaga kesehatan, dan menumbuhkan sikap positif agar menjadi insan yang berkarakter baik, tentu rasanya itu sudah cukup buat Cari peti di tangah gua Guanya gelap tiada pelita Mari berbakti kepada orang tua Sebab tanpanya, kita bukan Bawa tenda ke Somalia Serdadu sembunyi di dalam gua Apa tandanya anak yang mulia? Selalu berbakti pada orang Pohon jati jumlahnya dua Kayunya dibawa ke kota Belgia Cara berbakti pada orang tua Selalu berusaha membuat Baju putih terlihat basah Baru dicuci sama Amanda Bila hati terasa susah Teringat diri pada Tanah dibakar menjadi bata Buah semangka menjadi jamu Wahai ayah ibu tercinta Selamat malam dari Bayi tidur dalam kelambu Habis makan buah pepaya Betapa hangat kasih ibu Bagai cahaya sang Cendrawasih bukan pelikan Burung dara melayang-layang Terima kasih kami sampaikan Kepada ayah yang Nasi dimakan terasa mentah Ubi dikukus bersama tebu Jadi anak jangan membantah Rajin membantu ayah dan Tebu manis kesukaan Panda Makan satu penuh nostalgia Kasih sayang ayah dan bunda Menjadikan hati rasa Sore hari berhembus topan Pohon tumbang menjadi delapan Anak baik, anak yang sopan Kelak bahagia di masa Baju merah berhias renda Tebu manis terperas sepah Ayah bunda telah tiada Kemana rindu hendak Jangan dimakan buah berduri Baru dipetik di kota Deli Ibu berjuang setiap hari Badan letih tidak Rumah kotor oleh jelaga Jelaga hadir di para-para. Jangan sia-siakan keluarga Supaya hidup tidak Peta di buku tiada arahnya Jalan ke seberang buat latihan Anak yang patuh orang tuanya Akan disayang oleh Keris patih benda pusaka Bentuknya aneh tidak biasa Jangan menjadi anak durhaka Kelak hidupnya bakal Buah merah dari Papua Paling enak si buah semangka Patuhilah nasihat orang tua Jika tak ingin jadi Bukan di kebun menangkap ikan Namun di sana menanam kurma Jika nasehat sedang diberikan Selalu dengarkan dengan Ular panjang namanya naga Meliuk-liuk punya mahkota Tiada harta yang berharga Selain keluarga yang Surya muncul fajar menjelang Penuhi dunia dengan cahaya Ayah ibu selalu berjuang Agar keluarga hidup Gajah ngamuk berbuat ulah Masuk selokan badannya basah Jika tidak masuk sekolah Ayah bunda pastilah Zaman purba hidup di gua Tangkap rusa, dapatnya anoa Turuti perintah orang tua Tiap solat tak lupa Gunung Merbabu tumbuh talas Banyak pula macan dan rusa Kasih Ibu tiada terbalas Mengalir terus sepanjang Dari Italy lalu ke Belanda Duduk sendiri di kursi depan Terima kasih kepada bunda Tiap hari siapkan Gambar tabu jangan diunggah Ranah hukum siap menjerat Orang tua jangan disanggah Agar selamat dunia Habis berlari terasa payah Ada kolam di kota Mekah Terima kasih kepada ayah Siang malam mencari Ada bubu dimakan ngengat Bubu terikat dengan sangat Kasih ibu begitu hangat Kepadanya selalu Anak katak di pinggir sawah Anak lembu di depan taman Kasih anak sepanjang galah Kasih ibu sepanjang Angin bertiup daun bergoyang Lama-lama menghempas tenda. Jadilah anak yang penyayang Buat bangga ayah dan Tali panjang tolong ikatkan Tertiup angin melayang-layang Doa tulus kita panjatkan Untuk orang tua Naik mobil melihat panda Panda muncul dari pinggir desa Rindu hati pada ayah bunda Ingin memeluk segenap Ke Sebatik pergi berburu Pulang-pulang bawa pepaya Anak baik menghormati guru Berbakti jua pada orang Hari sabtu menangkap ikan Ikan digoreng saus tomat Doa selalu kita panjatkan Untuk ortu yang Warga desa akan berpindah Badan sehat kuat tenaga Permata yang paling indah Dialah sebuah Bunga selasih ditancapkan Agar indah dipandang mata Terima kasih kami ucapkan Untuk ibu yang Gadis cantik remang-remang Wajahnya semu namanya Mayang Waktu kecil kita ditimang Ayah dan ibu harus Sungguh indah bunga selasih Banyak dicari warga kota Sayangi ibu yang penuh kasih Berletih-letih menjaga Keluar kereta naik ke kapal Warnanya coklat dan agak merah Jadi anak janganlah nakal Supaya ayah tiada Ada gula ada semut Semut merah di tengah laut Jadi anak harus penurut Jangan bantah dan banyak Menggali ubi membawa kapak Dibuat kolek dengan mentega Hormati ibu dan juga bapak Agar kelak diberikan Tanah subur dibuat kolam Bunga dipetik dari hutan Kasih Ibu begitu dalam Lebih dalam dari Sungguh besar buah kelapa Petik satu nikmati rasa Kehangatan bunda takkan terlupa Kan terkenang sepanjang Sungguh panjang si ikan pari Berenang-renang hingga ke tepi Hilang harta bisa dicari Hilang kasih kan terasa Tepi sawah tempat berkemah Padi berbuah dipanen Jamilah Ikuti nasihat ibu di rumah Jangan malas dan suka Langit mendung berwarna kelabu Bintang bersinar terlihat lima Betapa damai di sisi ibu Terasa kasihnya hingga ke Pisau tajam berbahan baja Lama-lama menjadi patah Hormati ayah yang bekerja Berjuang untuk memberi Dari Jogja jalan ke Jakarta Sambil membawa sebuah tenda Walau permata berjuta-juta Takkan terbalas jasa ayah Pergi ke kota buat melayat Naik kereta bersama Pak Dayat Walau luka tersayat-sayat Kasih bunda sepanjang Anak Sunda pergi ke Jakarta Pergi ke sana bersama Yulia Ayah bunda tak pinta permata Hanya berharap anaknya Ke sekolah membawa buku Kakak pergi membeli tebu Jaga sikap dan tingkah laku Jangan lukai hati ayah Ada hantu di pohon mentimun Daunnya subur terlihat ranum Rajin membantu, jangan melamun Ayah dan ibu buat Pupuklah tanah buat disemai Letakan bunga depan beranda Istana megah penuh damai Hanya ada di tangan Canda-canda saat wisata Suasana ceria mencuci mata Ayah dan bunda ibarat pelita Menuntun kita jauh dari Ke Jepara bawa celana Ada goa lobangnya dua Kata mutiara takkan bermakna Tanpa doa dari orang Jalan mulus di Nicaragua Negara lama di benua Afrika Cinta yang tulus, cinta orang tua Jangan membuat hatinya Ada perban di bawah gelas Gelas digosok memakai amplas Orang tua berkoban teramat ikhlas Kewajiban anak untuk Kue dikukus tambah kelapa Biar enak, sedap dirasa Cinta yang tulus mama dan papa Takkan usang sepanjang Ke Singaraja bersama Tiara Sejenak berhenti, minum aqua Percuma saja dapat juara Jika tak hormati orang Datang raja mencari buaya Buaya besar kepala peyang Percuma saja menjadi kaya Jika orang tua tiada Sifat pemalas suka menggerutu Makan daun sebagai jamu Anak mulia hormati ortu Itulah tanda dia Petik duku saat berkemah Duku dibawa ke kota Mekkah Hormatilah ortu yang di rumah Karena akan membawa Paku lepas harus dipalu Palu dibawa oleh Sang Ratu Bila belajar tekunlah selalu Jangan ingkar nasihat Kain batik dipakai berburu Dekat kali ketemu buaya Anak baik menghormati guru Juga berbakti pada orang Pohon besar jangat dipahat Karena itu pohon keramat Jika ayah memberi nasihat Ayo dengarkan secara Bunga selasih ditancapkan Agar indah dipandang mata Terima kasih aku ucapkan Untuk ayah bunda yang Cendrawasih bukan pelikan Burung hantu melayang-layang Terima kasih aku sampaikan Kepada ayah ibu yang demikianlah kumpulan pantun berbakti kepada orang tua. Semoga pantun-pantun tersebut dapat memberi arti dan inspirasi. Berikutnya silakan baca juga aneka pantun terbaik berikut iniPantun Bulan MaretKumpulan Pantun BerkaitPantun buat MahasiswaPantun Cinta SejatiPantun Sahur RamadhanContoh Pantun KarminaPantun 4 Baris tentang Cinta Masih tentang pantun nasehat. Dalam sebuah hadits disebutkan, keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua. Kemurkaan Allah tergantung kemurkaan orang tua pula. Oleh karena itu wajib bagi setiap manusia menghormati orang tuanya. Dengan menghormati dan berbakti kepada orang tua, maka akan mendapatkan berkah. Contoh pantun nasehat berbakti ke orang tua Sehingga hidupnya pun akan dipenuhi kebahagiaan. Jika ingin Allah mengutamakan kita, maka utamakan dulu orang tua. Berikut ini adalah kumpulan pantun nasehat agar berbakti kepada orang tua. Terdiri dari beberapa judul Pantun nasehat Berbakti Kepada Ibu Pantun nasehat berbakti kepada bapak Pantun nasehat berbakti kepada orang tua. Baca juga pantun nasehat tentang kesehatan. Terbang tinggi burung merpati, Masak kue tambah mentega. Kepada Ibu wajib berbakti Sebagai jalan menuju surga. Hangat minuman dari lada, Segar pula rasa selasihnya. Rindu hati kepada Ibunda Rindu akan kasih sayangnya. Jangan suka merasa nestapa, Cari teman yang jenaka. Jasa ibu jangan dilupa Kalau dilupa akan durhaka. Dalam kolam ikan berenang, Ikan laut ikan cakalang. Kasih ibu selalu terkenang, Tempat jauh, inginku pulang. Pencuri suka mengendap-endap, hendak mengambil kamera. Masakan emak paling sedap, Walau biasa, bangkit selera. Pantun Nasehat Berbakti Kepada Ayah Hari panas meminum nira, Baru dipetik segar rasanya. Pengorbanan ayah tiada terkira, Sehingga anak-anak hidup bahagia. Jembatan besi jembatan baja, Beji besar jadi penyangga. Siang malam pergi bekerja, Agar tak sengsara semua keluarga. Angin kencang daun terbawa, Banyak buah pada dahannya. Untuk ayah kupanjatkan doa, Semoga mendapat ampunan-Nya. Main di jurang sangat bahaya, Jurang dalam banyak batunya. Moga-moga Ayah bahagia, Melihat anak-anak sukses semua. Pantun Nasehat Menghormati Orang Tua Walau hitam arang kelapa, Jika dibakar api membara. Hormati olehmu Ibu Bapak, Ridha Allah ada pada ridhanya. Waktu kecil menonton kartun, Punya mainan suka rebutan. Kepada Ibu mestilah santun, Berbicara sopan penuh kelembutan. Padi digiling menjadi beras, Kalau dicium wangi harumnya. Jangan suka berbicara keras, Nanti sakit hati Ibunda. Bekerja keras tubuhpun lelah, Makan nasi lauknya kerang. Jangan sesekali berkata ah’ Bicaralah sopan penuh kasih sayang. Jangan lupa membaca pantun nasehat untuk pemuda. Atau pantun bersajak abab.